Selasa, 21 September 2010

Heroiknya Kemenangan Greszer FC

Vini, vidi, vici. Itulah kesan yang tercermin dari fenomena tim Futsal SMKN 1 Cerme dari kalangan guru. Datang sebagai tim yang tak diunggulkan alias underdog. Tampil dengan tim yang baru terbentuk 1 bulan, namun prestasi ada di genggaman. Mau tau cerita selanjutnya? Yuk, ikuti jejak emas yang ditorehkan Pak Edy, dkk. Diajang PKPRI Gresik Cup (kejuaraan antar koperasi pegawai negeri di lingkup Gresik).
Semua berawal dari informasi pihak koperasi sekolah atau yang ngetren dengan istilah koperasi Bina Mandiri SMK bahwa akan ada turnamen futsal di KPRI cabang Gresik. Dengan motor guru olahraga sekaliber Pak Rejo dan Pak Rofiq, kami (tim futsal) menyanggupi dan yakin jadi jawara (wuih, sombong bangetz…). Secara resmi kami pun mendaftarkan diri.
Dua hari jelang “Piala Dunia” bapak-bapak ini digelar. Tim kami ikut technical meeting dengan berita lumayan heboh (seheboh kasus selebriti). Yang boleh ikut adalah anggota koperasi yang berumur minimal 40 tahun. Jadilah kami kelimpungan. Bagaimana tidak, mayoritas tim futsal SMKN1Ce (Greszer FC) adalah bibit muda. Namun apapun itu, kami pun vini (tetap datang) dan turut ambil bagian pada even yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional ke-50 ini.
Tibalah hari yang dinanti. Tim futsal Bina Mandiri datang dengan bekal skuad multigeografi: Pak Edy Sartono (sby), Pak Syamsul (kec. Gresik), Pak Fuad (krian), Pak Rejo (BP), Pak Rofiq (Cerme), Pak Kholiq (Lamongan), Pak Amat (kebomas), dan lainnya. Tepat pukul 13.30 tanggal 3 Juni 2010, babak penyisihan pun digelar. Dengan Mr.Edy Sartono sebagai kapten, bertempat di lapangan 2 Ramayana futsal, Greszer FC (nama tim futsal SMK kita) sukses menghajar Dwi Jaya FC (koperasi asal Sidayu) dengan skor telak 14 – 2. Luar biasa! Lelah dan sumringah bercampur jadi satu.
Hari kedua, dengan semangat 45 segenap kru Greszer FC bersiap diri. Kali ini fase 4 besar grup A siap digelar. Bertanding di jam pertama tak lantas membuat ciut nyali kami. Apalagi, lawan yang dihadapi berpenampilan supergempal yakni Giri Samudra (koperasi Perkapalan). Untuk babak ini, cukup sulit dilalui bahkan sang kapten, pak Edy, mengalami cedera ringan hingga musti diganti. Namun, dengan permainan tika-tiki ala Spanyol plus ketangguhan palang pintu milik Pak Rejo, Greszer FC menang dengan skor 4 – 1. Bravo! Partai final Grup A pun dijejaki. Untuk fase ini lumayan mudah karena KPRI kota Gresik dihempaskan dengan skor 7 -3. Final grup pun sudah kami tapaki. Hari yang melelahkan namun penuh dengan momen indah.
Hari ketiga, time to real battle. Inilah perang sesungguhnya. Tiga tim dinyatakan lolos ke babak final. Dengan sistem setengah kompetisi, setiap tim saling berhadapan. Final 1, Greszer FC menghadapi Koperasi DEPAG. Bermaterikan tim yang sudah kompak luar dalam, lewat kreator serangan sekelas Pak Fuad dan Pak Rofiq kami pun dengan sangat meyakinkan melumat habis tim tersebut dengan skor 8 – 1. Rasa cemas bergelayut karena Final 2, tim koperasi DEPAG dihajar finalis lainnya 9 – 1. Artinya, kami kalah selisih gol dan wajib menang di final ketiga. Lawan kali ini bukan tim sembarangan. Mereka adalah Ayah atau saudara tua SMK yakni UPTD Cerme. Meski kedua tim sudah saling kenal, bahkan ada pula yang bertalian guru – murid semasa dulu, tapi permainan begitu keras dan cenderung kasar. Tekling-tekling maut, trik-trik ala Spanyol vs Belanda tercipta bahkan satu pemain UPTD Cerme dikartu merah. Babak pertama skor sama kuat 1 – 1. Detik demi detik kian menegangkan manakala Greszer FC yang unggul 4 – 3 terus ditekan. Beruntung, Pak Amat sebagai kiper utama mampu menghalau setiap peluang lawan. Skor pun tak berubah dan Greszer FC SMKN 1 Cerme berpesta.
Kami datang (vini) dengan keyakinan dan semangat, Kami bertanding (vidi) dengan kekompakan dan kolektivitas plus keberuntungan, kami menang (vici) dengan segala kerendahan dan tetap hormati pihak lawan. Semoga ini bisa menjadi inspirasi AJ Lovers agar mampu meraih cita dan asa dengan segenap ikhtiar dan tawakkal. Bye….(aluk/2010)

Mungkinkah Naturalisasi Adalah Solusi?

Ketika melihat Jerman maupun Portugal bertanding di Ajang World Cup 2010, anda yang paham betul dengan sepakbola pasti tertegun manakala ada Liedson Da Silva (Brasil) di timnas Portugal dan Cacau (Brasil) di timnas Jerman. Melongok jauh dua tahun silam, Spanyol ketika jadi jawara Euro 2008 juga atas jasa Marcos Senna. Gelandang elegan asal Brasil. Masih bingung? Coba tengok timnas Singapura saat ini. Negara alit nan elit ini menggunakan jasa Daniel Bennet (ENG), Precious (NIG), Li Qiu (CHN), dan yang lain untuk dipatenkan berkewarganegaraan Singapura.
Berkaitan dengan hal tersebut. PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola tanah air meluncurkan ide “gila” dengan mengkaji penggunaan pemain naturalisasi (beralih kewarganegaraan menjadi WNI) untuk mendongkrak prestasi timnas. Sederet pemain blasteran sudah diuji coba pada even persahabatan kala Tim Garuda Putih vs Garuda Merah bertanding (4/8) dan (7/8). Beberapa memang menjanjikan tetapi tak sedikit yang kualitasnya tak lebih dari pemain pribumi.
Proses Naturalisasi di Indonesia memang tidak semudah negara lain. Negara kita tak mengenal istilah dwi kewarganegaraan. Cobalah tengok bagaimana susahnya seorang Cristian Gonzales (PERSIB) untuk mendapatkan status WNI meski sudah bertahun-tahun tinggal di Nusantara plus beristri orang asli Indonesia. Sementara itu, rencana pemain yang dinaturalisasi adalah mereka yang memilih pertalian darah (dari ayah/ibu) dengan Indonesia. Respon pro dan kontra atas rencana PSSI tersebut mengemuka. Sebagian besar tak mendukung inisiatif tersebut. Bagi saya, ini adalah opsi buntu dari bingungnya PSSI tentang bagaimana cara meramu dan mengolah tim sepakbola yang dapat berbicara di kancah regional dan dunia yang stagnan bahkan meluncur deras ke belakang.
Hal tersebut sah-sah saja jika Pemain yang dibidik untuk menjadi pemain naturalisasi adalah pemain berkategori U-19 dan U-21 (untuk masuk tim U-23). Artinya, ada sisi positif dari rencana tersebut yakni memberikan persaingan sehat kepada pemain muda asal Pemain naturalisasi tersebut diuji kelayakannya terlebih dahulu. Kecuali yang dinaturalisasi pemain sekelas Giovanni van Brochkorst (Belanda keturunan Ambon), itu lain soal.
Tak perlu rasanya banyak bicara. Toh, PSSI dengan rezim Nurdin Halidnya sudah hampir pasti menggunakan jasa pemain naturalisasi. So, berikut ini beberapa nama yang masuk “saku pertimbangan” untuk diperalih kewarganegaraannya.
• Irfan Bachdim. lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988. Pemain berdarah campuran Belanda – Indonesia ini baru saja resmi meneken kontrak 1 tahun dengan PERSEMA. Putra Noval Bachdim ini tampil ciamik kala bermain di laga amal Garuda Merah melawan Garuda Putih di Stadion Gajayana Malang. Irfan berhasil mencetak dua gol dalam pertandingan tersebut. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini pernah mengenyam binaan Ajax Amsterdam. Kariernya antara lain: Ajax Junior (1999 – 2001), SV Aragon (2002), FC Uthrecht Jr (2003 – 2007), FC Uthrecht (2007 – 2008), HFC Harleem (2009).
• Kim Jeffrey Kurniawan. Pemain berusia 20 tahun itu kini bergabung dengan FC Heidelshelmi --sebuah klub sepakbola divisi IV di Jerman. Tempat Lahir: Mühlacker (sebuah kota kecil dekat Stuttgart), 23 Maret 1990. Lulusan Karlsruhe SC ini sudah menyatakan kesanggupannya menjadi WNI. Gelandang bertinggi Badan 167 cm/60 kg punya darah asli Indonesia dari ayahnya Petrus Kurniawan dan Ibu Kandungnya Uschi Kurniawan. kakeknya bernama Kwee Hong Sing pernah membela Persija Jakarta dan juga tim nasional Indonesia di era 1950-an.
• Donovan Partosoebroto adalah kiper handal di Ajax Junior. Pemain berusia 18 tahun ini putra dari Priyo Partosoebroto.
• Sergio Van Dijk. Pemain kelahiran Assen (Belanda), 06 Agustus 1982 ini memperkuat Adelaide Utd. Striker yang digadang-gadang jadi andalan timnas Indonesia ini belum mendapatkan paspor Indonesia dan masih berstatus warga negara Belanda. Kemampuan pemain bertubuh gempal cukup layak diperhitungkan bahkan Alfred Riedl (pelatih timnas Indonesia) juga mengakuinya.
Selain nama-nama di atas, sebenarnya masih ada sederet garuda cilik yang sedang mengais mimpi dan talenta di negeri seberang, Melalui sumber di situs PSSI, ternyata terdapat pemain-pemain muda potensial keturunan Indonesia yang aktif bermain di kompetisi sepakbola Belanda (strata junior) diantaranya: Raphael Tuankotta (21, Volendam junior), Justin Tahaparry (21, FC Eindhoven), Estefan Pattinasarani (17 tahun, AZ Alkmaar), Marvin Wagimin (17 tahun, VVV Venlo), Tobias Waisapy (18, Feyenoord yunior), serta Raymon Sosroredjo (17, Vitesse yunior). Semoga ada jalan lain menuju Roma via Naturalisasi agar Indonesia dapat lebih tersenyum dalam prestasi. (Aluk/13/8/10)

BRAK di Grisse Tempo Doeloe

Brak itu dari kata Barak, yang artinya bangsal atau ruangan kosong. Bangunan ini sama sekali tidak mirip joglo, karena atapnya brak mengerucut, bersegi enam. Bangunan ini ditompang oleh 10 pilar besar, seluruh kerangka atap dan kuda-kudanya terbuat dari kayu jati pilihan. Atasnya sendiri terbuat dari sirap, tapi ada juga yang terbuat dari genteng biasa.
Setiap brak dibangun tepat di tengah-tengah jalan. Satu diantara brak-brak itu adalah yang terdapat di desa Sembayat. Tepatnya di sebelah barat jembatan baru saat ini (÷10 tahun yang lalu). Brak di Sembayat itu masih ditemukan dan digunakan oleh para penjual makanan berteduh. Kikil dan es campurnya sangat nikmat di sana.
Pada umumnya brak digunakan sebagai gardu atau pos istirahat bagi para pekerja rodi yang dikerahkan oleh Daendels dari berbagai daerah untuk membangun jalan legendaries dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Banyuwangi, Jawa Timur)

Menanamkan Jiwa Kebutuhan pada Belajar

By Bu Iva
Sekolah merupakan wahana yang sangat menyenangkan bagi anak pada usia didik. Bagaimana tidak, di sekolahlah semua anak dapat mengeksploitasi keterampilan, bakat, minat, dan potensi yang dimiliki. Sampai-sampai muncul lirik lagu “masa yang paling indah, masa-masa di sekolah” untuk menunjukkan bahwa momen ketika diajar/dididik, saat menimba ilmu pengetahuan ini, adalah hal spesial yang pasti kita kenang nanti. Tahukah kalian, ketika sudah beranjak dewasa, bekerja, atau bahkan berkeluarga, momen belajar di sekolah takkan terlupakan.
Mereka yang berjiwa sosial akan dengan mudahnya berkomunitas sendiri dan melebarkan jaringannya. Mencari banyak relasi/kawan, membentuk komunitas inilah-itulah, adalah contoh kecil yang dilakukan. Mereka yang bertipe serius akan terus mengasah kecerdasannya dengan belajar, belajar, dan belajar. Dengan membaca, menghafal rumus, mencoba teori A, adalah pekerjaan sehari-hari mereka. Jenis yang ketiga adalah mereka yang berjiwa santai. Wes opo anane wae itulah ciri khas yang sering ditampilkan. Anggapan bahwa sekolah adalah fese hidup yang mau nggak mau musti dijalani menjadi jalan pikirannya. Anda termasuk yang mana?
Kegiatan belajar merupakan rutinitas yang terjadi di sekolah. Yang berjiwa sosial pun mau nggak mau tercebur dalam rutinitas tersebut. Yang santai apalagi, itu sudah menjadi keharusan. Namun terkadang, peserta didik mengartikan lain. Mereka menganggap bahwa belajar adalah kewajiban yang harus dilakukan, tidak bisa tidak. Padahal, jika mereka mau menempatkan belajar sebagai kebutuhan, tak ada lagi unsur tertekan, bête, apalagi merasa terbebani. Sama halnya dengan makan dan minum. Pernahkah kita mengeluh ketika tiba waktunya makan/minum? Pernahkah kita makan dan minum dengan terpaksa. Tentu tidak. Kita makan karena kita merasa butuh energi, kita minum karena kita merasa haus. Seandainya mereka belajar karena butuh ilmu dan itu sebuah keharusan. Pasti semua akan terasa indah. Namun yang terjadi, sistem SKS (sinau kebut semalaman) sering dilakukan. Ada unsur terpaksa karena adanya ujian atau ulangan. Itu sama dengan kita pakai helm karena takut ditilang, terpaksa. Hal itu jelas sangat melelahkan dan mem-bete-kan.
Kesadaran peserta didik akan belajar seharusnya mencontoh seorang dokter ketika member petunjuk meminum obat. Dokter hampir selalu member resep penggunaan obat 3 x 1 sehari/ 2 x 1 sehari/ 1 x 1. Tak pernah ada resep 1 x 3. Itu sama dengan belajar. Lebih enak mana meminum obat langsung 3 tablet atau 1 tablet secara teratur. Lebih enak mana belajar 15 menit setiap hari atau belajar 3 jam secara langsung. Buktikan sendiri!
Pada akhir tulisan ini, ada beberapa tips dari saya dalam mempermudah belajar. Ketika guru menjelaskan materi, gunakan:
1. I See : Perhatikan dengan detail penjelasan dari guru
2. I Hear : Dengarkan baik-baik apa yang beliau sampaikan
3. I Doing : Catat hal-hal penting yang disampaikan guru kita
4. I Don’t Think: Jangan pernah berpikir guru ini ginilah, guru itu gitulah. Hapus kesan negatif kepada pendidik coz itu kunci awal transfer ilmu berjalan lancar
5. I want: tanamkan keinginan pada diri bahwa aku pasti bisa.
Sekali lagi jadikan belajar sebagai kebutuhan agar semua yang kita lakukan tanpa beban dan paksaan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Jurus Lampah Sang Pepunden (Desa Lampah)

Hey…hey AJ lovers , untuk edisi kali ini, this time for lampah untuk membagikan kisahnyadi grissee tempo doeloe. Eits… tapi tunggu dulu udah pada tahu nggak sich Lampah tu di mana? Mari kita berkenalan. Lampah terletak di sebuah kawasan kecil nan jauh dari kutub utara he…he…tepatnya di kecamatan Kedamean yang masuk wilayah kabupaten Gresik.
Gimana sich asal muasal desa lampah terbentuk ? Desanya udah ada Cuma namanya yang full story. Check this….
Once upon a time di zaman dahulu kala pada abad ke 20 sebelum masehi (he…he…kejauhan kali, maksudnya pada zaman penjajahan Belanda) Lampah merupakan sebuah tempat perbelanjaan (kayak mall, distro, mini market dsb ups maksudnya pasar) yang di kuasai oleh Belanda
Setiap panen penduduk dipaksa untuk menyerahkan sebagian besar hasil panennya kepada Belanda , jika ada salah seorang yang menolak maka sawah mereka akan di hancurkan (ih,…kejamnyaaaa!).
Lama kelamaan penduduk tidak tahan dengan ulah Belanda yang semena-mena, merekapun melakukan perlawanan dan Belanda mengeluarkan ultimatum serupa SUPERSEMAR (ih, lebay) kepada penduduk (he…he… keren bukan) dengan memBOM desa tersebut (duarrrrrrrr…) agar penduduk kembali tunduk. Akibat dari aksi tersebut, terbentuklah sebuah kubangan besar yang sekarang menjadi sebuah telaga desa Lampah akibat letusan BOM tersebut (kayak kota Hirosima n Nagasaki nich di Jepang yang di bom atom sekutu?!@!?)
Karena peristiwa ini salah seorang pepunden desa marah besar.dia bertapa 7 hari 7 malam untuk mendapatkan ilmu yang tepat dan sakti bin ampuh agar dapat melawan Belanda dan mengusirnya dari bumi pertiwi. Akhirnya sang pendekar mendapat jurus andalan “ LAMPAH LUMPUH” yang mampu melenyapkan dan melumpuhkan tentara Belanda dari desa tersebut. Sehingga Penjajah pergi dari wilayah Lampah.
Untuk merayakan kemenangan tersebut para penduduk membangun sebuah tugu pahlawan (yang nggak kalah hebat dengan yang ada di Surabaya) dan menamai desa ini dengan nama “LAMPAH”. Nama tersebut terkait dengan jurus andalan sang pepunden. Jangan lupa itu, bukan dari bahasa Jawa semisal MeLAMPAH (berjalan).
Ups … abis dech ceritanya … sekarang uda taukan asal muasal desa lampah terbentuk. Semoga bisa menjadi inspirasi bahwa nama sesuatu itu tidak asal ceplas-ceplos tapi pasti punya sejarah yang layak untuk dihargai dan dikenang. Jika ada salah – salah kata n ucap mohon di maapkan. Jumpa lagu pada Gresik Tempo Doeloe yang lebih aktual, tajam, dan terpercaya (seperti iklan acara berita TV aja). wassalamu’alaikum wr.wb.
By 3tik ki 1

Sego Kurang di Desa Gurang

Hai AJ Lovers, nggak terasa majalah AJ udah sampai di edisi ke 21 (seperti abad ya…). Tapi kita-kita (kru AJ) nggak bakal berhenti untuk beri info yang hangat n pastinya nambahin bobot pengetahuan AJ lovers semua…. Kali ini Gresik Tempo Doeloe bakal mengulas asal usul of desa GURANG. Sudah pada pernah dengar gak???
Ukke deh,,, pasti sebagian besar masih tergolong asing dengan nama desa ini. No what-what! Desa GURANG termasuk dalam wilayah kecamatan Cerme kabupaten Gresik provinsi Jawa Timur pulau Jawa n pastinya Negara Indonesia (he..he… terlalu detail). Langsung saja ya…
Pada abad ke 2 sebelum masehi (lebihnya berabad-abad) ada sebuah pemukiman yang berpenduduk banyak, hidup rukun, dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Pada suatu hari datang sebuah bencana yang menghancurkan desa tersebut. Keributan terdengar di mana-mana, semua orang berusaha menyelamatkan dirinya masing-masing. Tapi apa hendak dikata semua terjadi begitu tiba-tiba dan terlalu cepat. Guntur (nama bencana loh bukan nama orang atau semacam makanan) datang dan menghancurkan semua yang ada. Pepohonan yang ada tumbang semua. Rumah, hewan , bahkan manusia tergulung oleh tanah dan angin (kata narasumbernya sih gitu, mirip Tsunami kecil lah).
Dari peristiwa tersebut yang berhasil selamat hanya 4 orang. Mereka akhirnya pergi dan mencari tempat tinggal lain. Mereka tinggal di sebuah desa yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka sebelumnya. Setelah mereka menikah mereka kembali ke desa tersebut dan menjadi sebuah keluarga. Penduduknya pun bertambah dan menjadikan desa ini ramai. Tapi hanya ada satu warung yang tersedia desa ini dahulunya dilanda bencana yang cukup dahsyat (seperti acaranya RCTI). Setiap ada orang yang beli makanan pasti nasinya kurang. Bahkan, meskipun porsi masakan (nasi) sudah ditambah tetap saja kekurangan nasi (aneh juga ya? Siapa yang makan? Jangan-jangan!) Karena hal tersebut daerah yang baru ditempati itu dinamakan desa GURANG dari kata sego kurang. Nah sudah tau kan???ternyata begitu berat kehidupan orang-orang dahulu. Meskipun cara penyampaiannya gak terlalu menarik dan terkesan mbulet tapi moga teman2 dapat memaklumi karena cerita ini dari mulut ke mulut jadi agak semrawut, hehehe…
Sekadar info tambahan nih buat temen2… desa ini sudah ada sebelum Negara Belanda n Jepang datang loh. Ketika Setan bernama Penjajah datang ke kawasan Jawa Timur, termasuk desa Gurang,orang-orang di desa tersebut mengungsi ke desa Dungus, Karangan dan Amburan untuk menggalang kekuatan bersama. Setelah keadaan aman terkendali mereka kembali ke kampong masing-masing sampai sekarang. So… thanks untuk para pahlawan!!! Semoga cerita ini mendatangkan manfaat, syukur-syukur AJ Lovers bisa menulis asal usul desa tempat kalian dan kirim via email ke alukboy@yahoo.com Kalau menarik pasti dimuat. Thank’s n bye….


By : Ni_deal

Duo Bintang Beralmamater SMK


Kacung Khoirul Munif
Edisi kali nech kita akan mengulas, mengorek tentang profil artis dari SMKN 1 Cerme. Pada penasaran sapha artisnya? let’s mengorek- korek ( pie bukan korek api loch…). Si doi  datang dari KILATAN CAHAYA LISTRIK DARI ATAS AWAN alias Anak Listrik, alumnus satu ini ternyata sudah melanglang buana di dunia persepakbolaan, khususnya di kancah nasional. Salah satu andalan klub Gresik United itu mengaku sangat kaget melihat perubahan yang terjadi pada sekolahnya. Gimana nggak kaget baru di tinggal beberapa tahun SMKN 1 Cerme udah bisa berkembang sejauh ini.
CAHAYA LISTRIK yang satu ini tidak menyangka kalau mimpinya untuk menjadi pemain profesional akhirnya kesampaian juga. Walaupun berkali – kali nggak masuk sekolah, berkali – kali ngantuk di kelas, dan berkali – kali juga ortu dipanggil guru tapi toh akhirnya semua itu terbayar dengan keberhasilan yang ada digenggamannya saat ini. Kata orang bijak ‘tak selamanya jelek itu jelek karena suatu saat kejelekan itu akan menjadi sebuah kemuliaan’.
Perjalanan arek kalem yang satu ini untuk menuju puncak karir tak semudah membalik telapak tangan. Banyak waktu yang harus dikorbankan, plus materi yang dikeluarkan. Perjalanan karir sepakbola Maz Kacunk, dimulai dari bergabung dengan SSB. Karir pemain ini selanjutnya cukup  cemerlang dan berliku, setelah di GU Junior ke GU senior. Persegi Gianyar juga pernah menggunakan keahliannya. Mitra Kukar plus karir di timnas U-21 adalah paket cemerlangnya. Oman, India, adalah Thailand adalah secuil negara yang pernah dikunjunginya. Bravo!
   Ow zow lupa lom kenalan Eks Gresik United U-23 ini dilahirkan dengan nama panjang Kacung Khoirul Munif di Gresik tanggal 27 September 1986 beralamat di desa Pandu – Cerme – Gresik. Bagi yang punya keinginan dapat kekasih pemain bola kayaknya harus patah hati usut punya usut mas kacunk (nama akrabnya) udah punya belahan jiwa alias istri tercinta yang bernama Nani Fidia. Bagi yang gemar maen bola bisa berguru ma si empu satu ini selain jago utak-atik bola mas kacunk juga paling bisa sama teknik samba (pha lage ntu samba…). Pendidikan terakhir yang telah ditempuhnya adalah jadi siswa SMKN 1 cerme, sebelumnya penyuka posisi gelandang ini berstatus pelajar di SMPN 1 Cerme dan di SDN Pandu. Selain itu, Pemain yang murah senyum ini juga punya hobi yang tidak jauh dari profesinya yakni bermain PS dengan genre sepak-sepakan alias sepak bola. Wah-wah-wah serba bola jadi bulat kayak bakso.
Kalau menyinggung tentang makanan Eks Pemain Mitra Kukar edisi 2007 – 2008 ini suka banget sama yang namanya nasi bebek. Selain nasi bebek ada juga bakso (bener-bener seneng yang bulet nech). Kalau yang seger-seger khas mas kacunk itu es jeruk and jus alpukat. Mantap jaya, gag usah ngiler ya biasa aja…
Saat ditanya tentang persiapan masa tuanya cowok yang masih berharap segera diberi momongan ini menjawab kalau sudah ada investasi buat masa depan yaitu perikanan yang memang sudah mendarah daging di keluarganya. Berarti gak pernah ada waktu buat istrinya donk…? Eitz jangan salah pria satu ini tipe penyayang istri. Gak percaya? (Tanya aja ma orangnya) selain mengisi waktu kosongnya untuk berinvestasi pemain bernomor punggung 15 ini juga mengaku kalau senang bisa menghabiskan waktu luang bersama sang istri. Gak perlu pergi jauh buat seneng-seneng cukup di rumah menikmati keindahan halaman rumah. Itu sudah cukup buat pasutri ini merasa bahagia.
Rasanya udah cukup dulu ulasan profil sank jago bola, berharap bisa ketemu lagi di edisi mendatang. Kalau masih penasaran, saksikan saja pertandingan klub kebanggaan warga Gresik, GU, di ajang Divisi Utama pas digelar, pasti ada dia. So, Bye..ByE…(by AaL_ViE)

Khabib Syukron
Nama yang begitu singkat, namun sudah banyak didengar oleh telinga kalangan remaja, apalagi bagi pemuda yang gila bola. Siapa sih yang nggak kenal dia? Salah satu pemain di Gresik United (GU) ini akrab disapa habib. Meskipun dirinya kini sudah meng-kota, tapi sebenarnya sang doi ini berasal dari kampung, yakni Dusun Ngebret Desa Morowudi Cerme-Gresik. Sepak bola sudah tentu menjadi hobby dan cita-cita cowok yang gemar main PS ini. Usut punya usut, alumnus kelahiran Gresik, 15 Januari 1988 ini puuengen banget jadi salah satu pemain sepak bola timnas Indonesia (wah... tag doain moga cepet kesampaian yah mas...). Tahun ini mas habib genap berumur 22 tahun, tapi kok?? Nah lho, kenapa masih lajang mas? Hehehe (ada yang mau daftar?). Putra dari Bapak Shohib dan Ibu Khosiyatun ini dulunya siswa SMK Jurusan Kimia Industri. Pemain bola yang cukup cakep n cool ini lulus pada tahun 2005. 
Menyoal hal-hal favorit. Cowok yang berzodiak cancer ini ternyata sangat menyukai makanan yang sudah tidak asing di telinga kita kita, yakni nasi bebek plus jus jambu merah untuk minuman favoritnya. Meskipun sudah lulus sekitar beberapa tahun yang lalu, Pemain jebolan Gresik United Junior ini sangat mendukung SMK untuk bisa berkembang menjadi lebih maju lagi. Baik dalam segala hal, bidang pengetahuan maupun olahraga. Dia juga sangat merasa bangga karena telah menjadi alumni SMK, karena berkat didikan dari SMK dia bisa jadi lebih disiplin. Ternyata, beberapa guru sempat talking-talking bahwa mas habib ini dulunya waktu masih SMK ternyata sangat bandel (yaelah mas....untung sekarang udah berubah.).
Tau nggak AJ Lovers, Cowok ini sangat benci dengan “menunggu”, dia hanya ingin ditunggu saja (lho...???). Waktu saya bertanya tentang motto, dia sempat tersenyum dan berbicara ”jalani saja yang ada sekarang, gak usah memikirkan hari esok yang belum tentu kejelasannya”. Sang doi juga sempat bilang kalau dia nggak mau nikah dulu sebelum ngebahagiain orang tuanya (waduh, salut mas kita sama sampean. hohoho). Alhasil, Pemain yang berposisi sebagai striker ini berpesan kepada kita untuk tetap belajar dan selalu berusaha untuk meraih cita-cita (wokeh mas, thendkyu atas pesennya.) Terima kasih buat mas Khabib yang sudah meluangkan waktunya.... J
Ok aj luphers, itu tadi secuplik profil dari Mas Khabib Syukron. Tetap berkreasi yah mas. Kita tunggu kau jadi pemain timnas Indonesia. Amin...Makasih juga buat teman AJ yang udah sempat baca coretan tangan saya. Wassalam....(by Putrii^ajurnalis XI ak 2)