Sabtu, 26 Mei 2012

Daftar Nilai UN SMKN 1 Cerme 2011-2012

berikut LINK untuk mendownload nilai-nilai UN SMKN 1 Cerme tahun 2011-2012 (URUTAN SISWA PER KOMPETENSI BERDASARKAN RANGKING) 1. 10 terbaik 2. TITL 3. PTU 4. KI 5. KA 6. TKJ 7. MULTIMEDIA 8. JB

Selasa, 01 Mei 2012

BETITING (bekti lan eleng)

kali ini kita akan membahas asal usul salah satu desa di daerah Cerme Gresik secara lebih reall dan tajam setajam zillet (hhahaa copas dikit :D). Desa yang letaknya tidak jauh dari lokasi skul kita ini punya sejarah yang layak untuk dikupas. Penasaran? Yuk ikuti rangkaian cerita selanjutnya, tetap di OVJ (ya…copas lagi) Once upon a time pada saat zaman belanda ada sebuah tanah atau lahan yg tidak berpenghuni (hihihi takut ). Jaraknya sekitar 500 m dari perkampungan (jauh amat iyy,,,) warga sekitar menjuluki tanah itu tanah GENTING yang banyak ditumbuhi rerumputan atau pohon yang bernama pohon MBET. Di tanah genting itu juga ada sumur (egh “ bukan sumur menurut bapak siran dan bapak bejo – pengingat sejarah sekaligus pencerita – tapi cumpleng namanya (hehehe lucu yah namanya ). Dulunya cumpleng merupakan wisata permandian hewan-hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, dll (perasaan itu temen-temen kalian semua dech, piss!) ngakk kalah serunya sama pacet (wisata pemandian air panas) yang ada di Mojokerto (bercanda!!!) Ketika kemarau panjang datang menerjang kawasan tersebut, cumpleng menjadi sumber mata air satu-satunya. Banyak orang yang mengambil air di cumpleng untuk keperluan sehari hari. Penggunaan cupleng/sumur tersebut mengubah kawasan yang tak berpenghuni itu jadi ada yang mendiami. Singkat cerita, setelah melalui fase waktu – entah berapa lama - Bapak Sambodin meresmikan nama lahan tersebut yakni Mbetiting yang berasal dari pohon MBET dan tanah GENTING. Bapak Sambodin adalah pelaku babat alas daerah tersebut (beliau sudah meninggal sejak lama ). Seiring perkembangan zaman desa Mbetiting mengubah namanya menjadi Betiting. Desa yang letaknya tak lebih dari 1 kilometer sebelah barat SMKN1Ce ini merupakan desa yang unik karena diapit oleh 2 perumahan disebelah timur perumahan pci dan disebelah barat perumahan alam singgah sana Okay guys, itu sedikit cerita about asal usul desa Betiting. Untuk lebih jelasnya datang saja ke desa tersebut.

Sumpah di Telogo Bedah

Telogo Bedah. Mendengar namanya saja pasti sudah bikin tertawa bukan? Namun, sebuah nama sebuah cerita ( terinspirasi dari album peterpan ). Sebelum disebut dengan nama Telogo Bedah, nama dusun ini adalah Telaga Indah. Tapi, kenapa sekarang disebut Telogo Bedah ya??? Mau tau, Mau tau. Untuk itu, mari kita simak sebuah cerita yang bersumber dari sesepuh, he...he...he... Konon, di sebuah dusun yang awalnya bernama Telaga Indah ini ada seorang laki-laki yang dituduh melakukan sebuah pembohongan. Entah pembohongan apa yang dilakukan. Laki-laki yang dituduh melakukan pembohongan tersebut mengelak. Namun, elakannya tidak pernah diindahkan (wihhh... kasihan banget ya). Untuk membuktikan bahwa dia tidak berbohong, dia melakukan sebuah sumpah di telaga. Dia berkata “apabila memang aku memang telah berbohong seperti apa yang telah kalian lakukan, maka telaga ini akan baik-baik saja. Namun, apabila ternyata aku yang benar, maka telaga ini akan pecah” Setelah melakukan sumpahnya tersebut, tiba-tiba telaganya pecah. Yang berarti apa yang dikatakan oleh laki-laki tersebut benar adanya bahwa dia tidak melakukan sebuah pembohongan. Setelah kejadian tersebut, banyak orang yang berseru “Telogo Bedah” yang mengakibatkan pergantian nama daerah ini. Sampai sekarang, beberapa kali dilakukan usaha oleh pengurus serta penduduk dusun setempat untuk menghidupkan telaga tersebut. Tapi nampaknya semua usaha yang dilakukan menjadi sia-sia (kacihan deh). Karena, setiap kali dihidupkan lagi (dibendung), telaga tersebut tetap kembali pecah atau bedah. Sampai sekarang, nama “Telogo Bedah” tetap menjadi nama dusun yang berada di Desa Hulaan. Nah AJ Lovers, itulah sedikit, sekelumit cerita tentang asal-usul atau sejarah dari sebuah nama dusun ( Telaga Bedah ).

Keajaiban Padang Rumput Ngemplak

kita akan membahas dusun terdalam dari desa yang terpelosok di kecamatan Benjeng (Nggak juga sih, hanya merendah sedikit). Dusun apa tepatnya? Simak yuk!! Dulu Aj Lovers, daerah ini adalah padang rumput yang sangat luas. Di sini juga sangat panas sekali. Dan sangat tidak memungkinkan untuk ditempati. Sedangkan di daerah sebelah, banyak sekali janda-janda kaya, aj Lovers.. dan tidak menutup kemungkinan kalau janda-janda ini banyak sekali yang mengejar. Dan menurut AjL, apa yang dapat mereka lakukan? Mereka mencoba kabur sampai pindah tempat berulang kali. Tapi mereka pun memberanikan diri untuk menempati padang rumput plak-plak (istilah panas yang diucapkan orang jawa) yang menurut petuah sebelah, mereka tidak akan dikejar-kejar banyak laki-laki lagi. Namun, karena di daerah ini sangatlah panas, maka air pun sulit dijumpai. Apa ya, AjL usaha para janda mendapatkan air? Secara tiba-tiba datanglah naga untuk membantu mereka mengeluarkan air dari telaga di dekat situ. Sehingga sejak saat itu, para janda dapat nyaman menempati daerah yang berawal dari padang rumputluas yang panas. Mau percaya atau tidak, itulah info yang aku dapat, Aj Lovers.. Sekarang, daerah ini menjadi perbatasan antara kecamatan Benjeng dan Balongpanggang. Aj Lovers pernah dengar dusun yang namanya NGEMPLAK, gagk? Ngemplak itu di ambil dari kata plak-plak yang artinya panas sekali. Oh ya, tambahan info bahwa dulu awal terbentuknya dusun ngemplak, hanya ada 8 jiwa saja yang mendiami. Sekarang, wilayah kecil nan jauh di mata itu hanya ada 2 gang saja. Mau kesana? Mampir kerumahku ya?? Bye.

Bermandikan Mangga di Pelem Dodol

Di kesempatan kali ini saya akan membahas, dan mengupas tuntas tentang dusun yang saya tempati saat ini yaitu pelem dodol. Dilihat dari namanya sich dusun ini memang tak sepopuler dusun yang ada di pusat kecamatan. Namun, kawasan yang merupakan bagian dari desa pelem watu ini punya cerita khusus nan berarti di kalangan sebagian siswa SMK, terutama yang berasal dari daerah tersebut (ya iyalah). So, simak baik-baik lanjutan kisahnya. Pada zaman dahulu kala. Hiduplah seorang prabu yang bernama Brawijaya. Prabu tersebut mempunyai istri sebanyak 45 orang. Istri brawijaya yang ke 44, mempunyai 2 orang putra yang bernama Sangkur dan Winangrok. Putra dari Kencana Wungu ini sangat nakal. Suatu ketika Kencana Wungu menyuruh kedua anaknya untuk bekerja, karena dia merasa putranya sudah besar dan sudah pantas untuk bekerja dan mencari nafkah sendiri. Namun kedua anaknya yang super nakal tersebut menolak permintaan ibunya. Karena disuruh oleh sang bunda secara terus menerus, dua laki-laki bersaudara itu memutuskan pergi dari rumah dan mengembara. Meski tanpa tujuan, keduanya terus berjalan tanpa kenal putus asa. Setelah berjalan cukup lama, kedua anak itu kelelahan dan istirahat di sebuah sawah. Di tempat mereka istirahat itu ada dua pohon mangga yang sudah berbuah, tanpa memikir lagi mereka memetik buah mangga tersebut untuk dijual namun meskipun ke dua pohon mangga itu dipetik terus menerus, tetapi pohon tersebut tidak berehenti berbuah. Luar biasa bukan? inilah sisi unik dari asal usul cerita masa lampau yang penuh bumbu “mistis” dan ‘legenda”. Soal benar atau salah, wallahu a’lam deh. Akhirnya, singkat cerita, setelah kurun waktu yang lama tempat mereka berjualan menjadi sebuah pasar pelem. Selain karena rasanya yang manis, pelem dari dusun yang letaknya sekitar 5 km dari skul kita ini beraneka jenisnya. Dan jika ada (Rejane zaman) bahasanya kuno sekali….. kedua anak dari kencana wungu itu menyuruh kepada orang yang membeli untuk menamai daerah ini menjadi desa pelem dodol. Udah yach teman-teman…Itu lah sedikit cerita tentang asal usul dusun saya yang asri dan dipenuhi limpahan buah mangga tersebut. Penasaran? Datang saja ke dusun yang berada di Kecamatan Menganti, sebelah timur kompleks Futsal Putat Menganti. Tahu kan?