Majalah sekolah Online guna menjadi fasilitator pengunggah kreativitas, bakat, dan minat agar terbentuk generasi yang penuh inovasi dan kreasi
Selasa, 01 Mei 2012
Bermandikan Mangga di Pelem Dodol
Di kesempatan kali ini saya akan membahas, dan mengupas tuntas tentang dusun yang saya tempati saat ini yaitu pelem dodol. Dilihat dari namanya sich dusun ini memang tak sepopuler dusun yang ada di pusat kecamatan. Namun, kawasan yang merupakan bagian dari desa pelem watu ini punya cerita khusus nan berarti di kalangan sebagian siswa SMK, terutama yang berasal dari daerah tersebut (ya iyalah). So, simak baik-baik lanjutan kisahnya.
Pada zaman dahulu kala. Hiduplah seorang prabu yang bernama Brawijaya. Prabu tersebut mempunyai istri sebanyak 45 orang. Istri brawijaya yang ke 44, mempunyai 2 orang putra yang bernama Sangkur dan Winangrok. Putra dari Kencana Wungu ini sangat nakal. Suatu ketika Kencana Wungu menyuruh kedua anaknya untuk bekerja, karena dia merasa putranya sudah besar dan sudah pantas untuk bekerja dan mencari nafkah sendiri. Namun kedua anaknya yang super nakal tersebut menolak permintaan ibunya. Karena disuruh oleh sang bunda secara terus menerus, dua laki-laki bersaudara itu memutuskan pergi dari rumah dan mengembara.
Meski tanpa tujuan, keduanya terus berjalan tanpa kenal putus asa. Setelah berjalan cukup lama, kedua anak itu kelelahan dan istirahat di sebuah sawah. Di tempat mereka istirahat itu ada dua pohon mangga yang sudah berbuah, tanpa memikir lagi mereka memetik buah mangga tersebut untuk dijual namun meskipun ke dua pohon mangga itu dipetik terus menerus, tetapi pohon tersebut tidak berehenti berbuah. Luar biasa bukan? inilah sisi unik dari asal usul cerita masa lampau yang penuh bumbu “mistis” dan ‘legenda”. Soal benar atau salah, wallahu a’lam deh.
Akhirnya, singkat cerita, setelah kurun waktu yang lama tempat mereka berjualan menjadi sebuah pasar pelem. Selain karena rasanya yang manis, pelem dari dusun yang letaknya sekitar 5 km dari skul kita ini beraneka jenisnya. Dan jika ada (Rejane zaman) bahasanya kuno sekali….. kedua anak dari kencana wungu itu menyuruh kepada orang yang membeli untuk menamai daerah ini menjadi desa pelem dodol.
Udah yach teman-teman…Itu lah sedikit cerita tentang asal usul dusun saya yang asri dan dipenuhi limpahan buah mangga tersebut. Penasaran? Datang saja ke dusun yang berada di Kecamatan Menganti, sebelah timur kompleks Futsal Putat Menganti. Tahu kan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar