Carlo Ancelotti tertunduk lesu. Sang Entrenador tim sekelas Chelsea ini seolah tak percaya dengan apa yang terjadi. Di Kandangnya Sendiri, Stamford Bridge, Pemuncak klasemen sementara Liga Inggris itu harus dipermalukan, di depan pendukungnya sendiri, oleh Sunderland dengan skor telak 0 -3. Mimpi apa mereka semalam? Rasanya tidak ada. Semua kembali pada falsafah bahwa bola itu bundar. Namun, dibalik itu semua, plus rentetan kejadian lain yang serupa, ada falsafah kehidupan yang bisa dipetik atas apa yang terjadi.
Medio Oktober dan November 2010 ini, kita disuguhkan berbagai momen yang menyiratkan makna kehidupan, khususnya dari jagat sepakbola. Untuk memberikan warna lain teropong olahraga plus memaknai hari kebangkitan dan hari pahlawan, penulis akan mencoba mengait-ngaitkan antara peristiwa dan isi yang terkandung di dalamnya. Ikuti ulasan selengkapnya.
• Jangan Jumawa
Tottenham Hostpurs (klub dari Inggris) tampil percaya diri manakala menghadapai juara bertahan – Inter Milan – pada penyisihan grup liga Champions. Hasilnya terbukti tokcer, Eto’o cs harus takluk atas Spurs via sihir Gareth Bale dengan skor meyakinkan 3 -1. Dua/tiga hari berselang, over-confidence tim asuhan Harry Redknapp jadi bumerang manakala takluk 4 -2 dari tim medioker sekelas Bolton bahkan sosok Bale seperti kehilangan daya magisnya.
Jumawa atau sombong bisa jadi baik jika bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri alias Pe-De. Namun, sikap jumawa yang berlebihan cenderung membuat diri over-confidence yang ujung-ujungnya merugikan.
• 1 Oktober pada diri Serigala Merah
Indonesia menjadikan tanggal 1 Oktober sebagai momentum kesaktian pancasila yang mampu melibas komunis dengan flamboyan. Spirit untuk bangkit adalah tenaga super luar biasa. JIka kita mampu bangkit dari keterpurukan maka kemenangan bisa jadi milik kita. Tengoklah AS Roma. Klub berjuluk Serigala merah itu kini sedang terpuruk di Liga Italia 2010. Ketika musti bersua dengan saudara sekota AS Lazio yang juga pemuncak klasemen, Totti cs nyatanya dapat membuyarkan prediksi pengamat. Lazio harus menyerah dengan skor 0 – 2.
• Impossible is Nothing
Allah dengan Kun Fayakun-Nya adalah tolok ukur utama bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Sesuatu yang di atas kertas dapat diprediksi belum tentu sahih dan terbukti. Al hasil, heroisme ala Bung Tomo pada momen 10 November bisa jadi pemicu klub gurem jadi serem. Berikut data dan faktanya:
Chelsea keok di tangan Sunderland dengan skor 0 – 3 (14/11).
Liverpool dipermalukan Stoke City dengan skor 0 – 2 (13/11).
Spanyol (juara dunia 2010, juara piala Eropa 2008) dipecundangi Portugal dengan skor telak 0 – 4 (18/11).
Bayern Muenchen (raksasa Jerman) ditahan imbang 3 – 3 oleh tim juru kunci Borussia Moenchengladbach (7/11).
Inter Milan (peraih treble winner tahun lalu) ditahan imbang tim medioker Brescia 1 – 1 (7/11) dan Lecce (14/11) dengan skor yang sama.
• Berani Mengambil Keputusan
Tidak dapat dipungkiri bahwa sosok Boaz T. Salossa adalah striker paling top milik Indonesia saat ini. Striker klub Persipura tersebut gagal masuk timnas yang dipersiapkan untuk piala AFF 2010. Alferd Riedl dikabarkan mengambil keputusan krusial dengan mencoret nama Boaz dari jajaran pemain yang diikutsertakan pada kompetisi sepakbola se-Asia tenggara tersebut karena alasan indisipliner.
Dalam hidup, cerdas saja tidak cukup. Keuletan dan ketekunan juga wajib jadi modal utama jika ingin dapatkan prestasi maksimal. Riedl telah menunjukkan keberaniannya mengambil keputusan. Semoga itu berdampak positif bagi prestasi timnas. Amin.
• Sabar Menanti
Tujuh tahun lebih melang-lang buana di blantika sepakbola nasional. Nama Christian Gonzales sudah akrab di telinga pecandu sepakbola tanah air. Istrinya juga orang Indonesia asli. Dengan kesabarannya, keinginan El Loco – sapaan akrab Christian Gonzales – untuk membela bendera merah putih tersampaikan juga. Sejak 1 November 2010, striker Persib Bandung itu resmi jadi WNI dan masuk timnas Indonesia guna ikut di ajang AFF Suzuki Cup 2010. Selamat, Gonzales! Buktikan kesungguhanmu dalam bentuk prestasi terbaik.
• Jangan Pernah Menyerah
Judul lagu d’Masiv itu tampaknya mengilhami penampilan Persibo Bojonegoro di ajang ISL 2010. Sebagai debutan – setelah sebelumnya ada di kasta divisi utama – penampilan tim asal Jawa Timur itu tampak keder sehingga gagal meraih kemenangan dalam tujuh laga awal Liga Indonesia. Setelah tak pernah menang, pihak manejemen melakukan evaluasi dan berusaha mencari laga taktis guna peningkatan mutu tampilan. Hasilnya tokcer abis, tim kebanggaan Boromania itu meraih kemenangan perdana setelah menjungkalkan Persisam Putra Samarinda dengan skor 2 -1 (14/11). Bravo! Semangat perjuangan hari pahlawan – empat hari sebelumnya bisa jadi spirit tersendiri guna meraih hasil maksimal.
Mimpi adalah awal dari ketercapaian prestasi asal didukung oleg spirit dan keberanian menentukan pilihan. Jika semua sudah teraih, jangan terlena. Kecenderungan terlena dan menyepelekan itu bisa membawa bencana. Untuk kalian yang hobi berkompetisi, hadapi dengan optimis dan jangan menyerah jika gagal. Ingat! Sewaktu-waktu goliath bisa mengalahkan david.
Aluk (20/11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar