Kamis, 22 September 2011

catatan hati (1)

selami ego diri

oleh Aluk Al-Ahsani pada 16 September 2011 jam 11:44


menyelami arti Allah karuniakan diri kkurangan yg melekat kuat d sanubari.

Ego yg kadang mmbuncah jadi amarah...

Emosi yang acapkali hilang kendali.



aku tersadar di tengah himpitan rasa marah

manakala fokus urat pada satu kulminasi

aku tenggelam pada palung kata dan laku biadab

menafsir kata tak ubahnya pedang, mengartikan laku tak ubahnya perang



selalu dan selalu,

terlepas begitu saja deret umpatan yang semestinya raib dari peredaran

terlaku begitu saja semua yang salah.....jadi benar atas nama ego



sungguh hilang rasa hati manakala puncak didik itu berada di atas swarga merasa

sungguh malu aku jika jeda waktu tiba-tiba berkata

"benarkah yang aku lakukan?"



jejak demi jejak amarah terbingkai erat dalam album hati

napak tilasnya terus berkumandang jadi hantu saban hari

tersadar kala tensi turun

terlena kala nafsu memusat di pusarannya



aku ingin belajar

bagaimana selami ego yang teramat sering membuncah

menjadikannya lirih lalu lahirkan sabar

sabar, dan sabar atas apa yang tak sesuai dengan gurat hati dan cara berpikirku.



aku harus bisa belajar mengendalikanya.

harus bisa!


tiba waktunya....

oleh Aluk Al-Ahsani pada 12 Juli 2011 jam 7:46


aku tersadar,batang usia ini semakin lapuk saja.

peringatan hari lahir tiba, jatah umur brkurang.

sedang aku trlanjur tenggelam dlm samudera kesenangan dunia yg kian elok saja.

sedang aku acapkali lupa dzikir dan siir tanda mengabdi pada-Nya.



aku tersadar, ranting umur ini kian rapuh saja.

sudah hampir setengah waktu aku lalui hidup.

kadang nikmat datang, kadang ia menjauh.

terekam dalam album bernama "rekam jejak milik tuhan"



aku sadar, kian lemahnya gerak laku yg ada padaku.

kiat kusut wajah ini, bertambah pula gurat tua yg tak nikmat.

padahal aku sering tergopoh-gopoh menafsir arti tanda dari-Nya.

aku pun berulang kali berpaling muka manakala panggilan ilahi tiba.



inikah aku adanya?

Ya Allah, slalu ingatkan hamba akan stiap salah langkah yg kuperbuat....

selalu tegur aku manakala musafir ini keliru arah,

slalu damprat aku jika terpedaya bujuk rayunya.

Ya Allah, terima kasih izinkan aku berpijak di bumi-Mu.....

BERTEMU WAKTU....

oleh Aluk Al-Ahsani pada 03 Juni 2011 jam 12:48


bertemu waktu....

di mana aku dan pekerjaan seolah satu.

menyatu dalam saku lalu menguap menjadi lembar-lembar puzzle

yang meng-fardlukan harus dikerjakan.

mau atau tidak mau. sempat atau tidak.



bertemu Masa....

kapan ia berjalan lambat sehingga sgala yang tak sempat menjadi dapat

esok atau lusa aku bisa terbebas dari resah yang terlanjur meraja,

merekah dan membuncah dalam saku kecilku.



ah, semua pledoi itu berwarna usang

karena aku sudah kadung tenggelam dalam palung pekerjaan

sebuah fase yang harus kulewati. sesulit apapun.

sebuah fase yang mengharuskan aku jadi seperti kepompong,

bermetamorfosa jadi kupu-kupu lalu kembali ke bentuk asal.



jika aku lari, jika aku menghindar,

maka esok atau kapanpun itu,

fase awal yang sudah pernah terlewat akan kembali menghadang

dan meminta untuk dilintasi.


untuk itu, aku HARUS SIAP!


memorabilia

oleh Aluk Al-Ahsani pada 20 April 2011 jam 10:55



perang sudah berakhir. pertempuran yg menguras energi hampir 2 bulan lebih ini resmi berakhir....meski hanya secara fisik karena semua itu menyisakan satu prtanyaan: apa hasilnya nanti. jadi pemenang atau pecundang?




ktika tiba saat sperti ini,maka snjata trakhir musti dikeluarkn ykni berdoa. hanya untai doa yang bisa kita lakukan saat ini.....sampai tiba kata aklamasi. ayo, kita kirim parcel2 indah kepada Allah - berjuta-juta kata harap agar terkabul semua keinginan



lalu jika itu sudah terlaksana, maka Allah akan mengirimkan via sihir kpd ptugas entry nilai sampai ia trlelap. yang salah berubah menjadi benar atau paling tidak lolos dari jerat nilai minimal.



setiap perguliran waktu niscaya kita lantunan siir puja dan pengharapan. kita sudah berusaha, kita sudah berperang dengan perkasa dan tanpa kenal kata menyerah. kita sudah akrabi soal demi soal. kita sudah babat habis pilihan ganda tanpa tersisa.



Kini, esok, nanti ketika tiba waktunya, yakinkan dalam hati - dari diri - penuh arti bahwa ada sebuah pagi yang cerah bertuliskan "peserta UN SMKN 1 Cerme lulus 100%"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar