Sabtu, 19 Januari 2013

Pahlawan Kapten Dulasim dalam Monumen

Halo AJ Lovers .. Bertemu lagi dengan majalah kebanggaan kita yang tentunya selalu menyajikan informasi segar nan menarik. Karena kali ini kita berada di Kolom situs budaya, maka yang akan kita ulas bukan hanya tentang riwayat hidupnya. Khususnya tentang monumen yang sengaja dibangun oleh negara untuk mengenang jasa Kapten Dulhasim, pahlawan yang kita sebut sedari tadi. Monumen? Iya, taukah AJ Lovers bahwa di Gresik terdapat sebuat monumen yang berupa Patung Kapten Dulhasim .. Oke, Pasti banyak yang tidak tahu (Hehe). So, let’s ckeck it out .. Monumen ini dibuat pada tahun 1973 oleh Pemkab Gresik dan diresmikan oleh Bupati Gresik yang memerintah pada masa itu. Alasannya, untuk mengenang jasa Kapten Dulhasim yang telah memimpin pasukannya dalam pertempuran melawan belanda yang terjadi di wilayah gresik, tepatnya di wilayah Jalan Veteran-Gresik. Namun pada pertempuran ini, pasukan Kapten Dulhasim dan pasukan laskar sukarelawan yang dikumpulkan oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno, mengalami kekalahan karena kurangnya koordinasi. Akibatnya, lebih dari tiga ribu anggota pasukan meninggal di area perbukitan Dusun Gunung Lengis, Desa Segoro Madu, yang sekarang menjadi tempat berdirinya patung Kapten Dulhasim (nama beliau juga diabadikan sebagai nama jalan, red) yang sedang membawa bambu runcing besertakan bendera merah putih di ujungnya dengan ekspresi yang berapi-api. Saat ini, kondisi bangunan tersebut sangat tidak terawat. Gerbang monumen yang terbuat dari besi pun sudah lenyap dicuri orang. Papan keterangan berbahan kuningan yang bertuliskan keterangan tanggal peresmian juga sudah sejak lama hilang. Relief-relief berisi cerita tentang pertempuran di jalan veteran yang dibuat disekeliling monumen juga sudah tidak tampak jelas terlihat. Padahal di masa awal setelah peresmiannya, tugu yang dibuat oleh pematung yang bernama Gun Wibowo, asal Surabaya ini, selalu dijaga dan dirawat. Bahkan, saat peringatan hari penting nasional, disini sering diadakan upacara serta acara-acara resmi pemerintah. Seperti; Peringatan Hari Pramuka Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, Parade Marching Band, dan lainnya. Tidak hanya itu, dulu, di area tersebut juga sering dilakukan penghijauan, terutama di perbukitan Gunung Lengis. Pemkab dan beragam organisasi pun pernah melakukan penanaman pohon (reboisasi) untuk mengembalikan hijaunya lingkungan perbukitan Gunung Lengis. Namun upaya tersebut sangat sia-sia, karena tiap musim kemarau warga setempat selalu membakar semua pohon yang ada di Gunung Lengis tanpa alasan yang jelas. Itulah sebabnya bukit ini nampak gundul sehingga banyak masyarakat Gresik yang menyebut perbukitan Gunung Lengis dengan sebutan Bukit Teletubies. Sangat jarang ada pengunjung yang datang ke Monumen Kapten Dulhasim saat ini. Hanya sejarawan dan beberapa kerabat dekat Kapten Dulhasim yang masih hidup sesekali menyambangi lokasi ini. Posisinya yang tertutup rumah penduduk di sebelah utara, barat, dan selatan, serta bukit tinggi di sebelah timur membuat patung dengan tinggi sekitar lima meter ini sulit untuk dilihat. Bahkan saya sampai beberapa kali bertanya pada penduduk dan berkali-kali tersesat untuk menemukan lokasi monumen ini (red). Jika AJ Lovers ingin mendatangi Munumen Kapten Dulhasim, cukup telusuri saja Jalan Veteran-Gresik. Sekitar 50 meter ke arah utara dari Showroom Toyota, di sebelah timur jalan raya terdapat gang kecil tanpa tulisan diatasnya. Memang sangat susah untuk mengenali nomor berapakah gang tersebut, namun jika AJ Lovers bertanya kepada warga sekitar tentang dimana “Gang Patung” maka AJ Lovers akan diberitahu gang menuju lokasi. Diujung gang terdapat warung kopi, dan letak Monumen tepat di belakang warung kopi tersebut. Di teras, AJ Lovers akan disambut dengan puluhan anak tangga menuju patung yang berdiri gagah dipuncak bukit, menggambarkan sosok seorang Kapten Dulhasim. Nah, setelah tahu tentang seluk beluk monumen ini, apakah AJ Lovers berminat untuk mengunjungi Monumen Kapten Dulhasim? Sebenarnya sangat rugi jika sebagai warga Gresik sendiri tidak tahu menahu tentang monumen penting di kotanya sendiri. Apalagi jika dibilang, bangunan ini dibangun megah dengan desain serta detail yang indah jika diamati. Namun sekali lagi, tidak adanya perawatan dan kurang perhatian dari pemerintah, membuat monumen ini kurang sedap di pandang karena dikikis oleh zaman. Semoga kondisi ini cepat berubah. Amin. by Aisyah Hilal 12MM1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar